Lintas Jurnal TIPIKOR
Takalar, Kamis, 9 Januari 2025 – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Takalar menghadapi kendala serius terkait penggunaan listrik di kantor mereka.
Masalah ini berdampak langsung pada pekerjaan administrasi, khususnya yang memerlukan perangkat elektronik seperti komputer dan laptop. Selain itu, fasilitas penunjang seperti pendingin ruangan (AC) juga tidak berfungsi maksimal karena pembatasan penggunaan listrik.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Ir. Sukwansyah, M.Si, menyampaikan bahwa listrik di kantornya menggunakan sistem prabayar atau voucer. “Sejak saya menjabat, kantor kami menggunakan listrik prabayar.
Untuk mempertanggungjawabkannya, kami menyetor struk pembelian listrik ke Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) untuk pembayaran. Namun, kendala muncul jika dana belum tersedia untuk membeli token listrik,” ungkap Sukwansyah.

Situasi ini semakin diperparah pada awal tahun seperti bulan Januari, di mana anggaran sering kali belum cair. Akibatnya, pembelian token listrik dilakukan secara terbatas. “Kami hanya bisa membeli listrik seadanya sehingga harus sangat hemat.
Ini tentu berdampak pada aktivitas kerja kami yang tidak maksimal,” tambahnya. Kondisi ini menimbulkan keluhan dari para pegawai, khususnya mereka yang bergantung pada listrik untuk menyelesaikan tugas administrasi.
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan telah mengajukan permohonan resmi ke pihak PLN untuk mengganti sistem listrik di kantor mereka dari prabayar ke pascabayar. “Kami sudah membuat surat permohonan pergantian kilometer agar tidak lagi menggunakan sistem prabayar,” jelas Sukwansyah.
Langkah ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengatasi masalah tersebut dan meningkatkan efisiensi operasional di kantor.
Kondisi ini menunjukkan perlunya perhatian serius dari Pemerintah Daerah (PEMDA) Kabupaten Takalar dan pihak yang terkait untuk mendukung kelancaran operasional dinas-dinas pemerintahan.
Jika dibiarkan, masalah seperti ini dapat terus mengganggu produktivitas dan pelayanan publik yang seharusnya diberikan secara optimal.
Pewarta (Syabri Syam)












