Madrasah Aliyah Negeri (MAN 3) Bone Dikunjungi (Kabid Penmad) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan

Bone, – Lintas Jurnal TIPIKOR
Kunjungan (Kabid Penmad) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan H. Wahyudin Hakim di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Bone. Dalam rangka melakukan kegiatan sosialisasi Kurikulum Berbasis Cinta dan Pembelajaran Mendalam, bertempat di Aula Serbaguna MAN 3 Bone. 5 Agustus 2025.

Kegiatan ini menjadi momend penting dalam penguatan visi pendidikan yang lebih humanis dan bermakna di lingkungan madrasah. Acara ini dihadiri Kepala Madrasah Aliyah Negeri 3 Bone Mappeati staff dan para guru Madrasah Aliyah Negeri 3 Bone

(Kabid Penmad) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan H. Wahyudin Hakim
yang juga bertindak sebagai pemateri utama. Dalam pemaparannya, beliau menjelaskan bahwa Kurikulum Berbasis Cinta dan Pembelajaran Mendalam bukanlah kurikulum baru, melainkan bentuk pengembangan dari kurikulum yang ada agar lebih menyentuh sisi afektif dan makna dari proses belajar itu sendiri.

“Ini bukan perubahan kurikulum, tapi sebuah pendekatan yang mengajak guru dan peserta didik untuk lebih sadar, lebih peduli, dan lebih terlibat dalam proses pembelajaran yang bermakna dan menyentuh hati,” ujar H. Wahyuddin dalam sesi penyampaiannya.

Selain menyampaikan materi utama, H. Wahyuddin juga menyempatkan diri memberikan pembekalan khusus kepada ASN baru yang baru bergabung di MAN 3 Bone. Dalam pesannya, ia mengingatkan pentingnya menjaga kebersamaan dan kolaborasi dalam memajukan madrasah.
“Madrasah akan maju jika seluruh elemen di dalamnya saling mendukung dan bergerak bersama,” tegasnya.

Menanggapi hal tersebut, Kepala MAN 3 Bone, Mappeati, menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas kehadiran serta materi yang dibawakan oleh Kabid Penmad Kanwil Kemenag Sulsel. “Kami sangat menyambut baik gagasan dan arahan beliau. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus berbenah dan berinovasi dalam dunia pendidikan,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, H. Wahyuddin juga menekankan pentingnya penguasaan teknologi bagi guru, khususnya dalam hal koding dan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, di era digital saat ini, guru harus mampu memahami dan bersentuhan langsung dengan teknologi agar tidak tertinggal zaman. “Pemahaman terhadap koding dan artificial intelligence bukan lagi pilihan, tetapi kebutuhan bagi pendidik masa kini,” jelasnya.

Kegiatan sosialisasi ini diakhiri dengan sesi tanya jawab yang interaktif dan diskusi reflektif antar peserta. Antusiasme guru dan tenaga kependidikan MAN 3 Bone menjadi cerminan semangat untuk terus berkembang dalam memberikan layanan pendidikan terbaik berbasis cinta, nilai, dan teknologi. (Ardi/Ahdi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *