Mamuju, – lintasjurnaltipikor.com
Hasil temuan langsung tim Media di 25 sekolah penerima meubeler di Kec. Kalumpang Kab. Mamuju. Diduga terjadi tindak pidana korupsi dalam pengadaan meubeler tahun anggaran 2023.
Sampai saat ini, belum terpenuhi 100 persen tersalurkan. Saat tim media melakukan konfirmasi ke dinas pendidikan kab. Mamuju. Kadis pendidikan kab mamuju Dr. Hj. Khatmah Ahmad S. Pi,.M.Si, tidak ditemui karena sakit.
Sehingga tim media menemui langsung Pehabat Pembuat Komitmen Irwan langsung di meja kerjanya. Saat dikonfirmasi, Irwan mengatakan, jika pengadaan meubeler kesekolah tersebut sudah selesai dan dananya sudah tersalurkan semuanya,ucapnya
Setelah diperlihatkan surat pernyataan kepala sekolah tentang meubeler yang disekolah terima. Irwan kelihatan gugup dan mengatakan, nanti saya hubungi pelaksana di lapangan. Karena hasil awal pantauan saya sudah terpenuhi semua, ucap Irwan.
Dari pantauan langsung di setiap sekolah. Ternyata masih ada sama sekali tidak menerima meubeler.
Antaranya D Bosokang Desa Batu Makada dan SD Bau tidak menerima sama sekali meubeler. Selain itu, kayu yang digunakan tidak sesuai RAB yang seharusnya. Salah satu contoh SD negeri Malolo rusak semua meubelernya karena menggunakan Kayu landeran, sementara di RAB Kayu Jati
Dikonfirmasi ke Inspektorat Kab. Mamuju, Inspektur Yani tidak ada di tempat. Tim media diterima Bu Nana auditor Inspektorat Kab. Mamuju. Dan berjanji akan melakukan pemeriksaan atas dugaan penyalahgunaan anggaran proyek pengadaan meubeler Diknas Kab. Mamuju.
Salah seorang aktivis yang tidak mau namanya di sebutkan mengatakan. Jika ini harus di penyidikan oleh pihak institusi hukum. Karena diduga telah terjadi tindak pidana korupsi dalam pengadaan meubeler tahun anggaran 2023. Sangat disayangkan, anggaran yang sudah 2 tahun lalu. Inspektorat tidak ada atensi untuk melakukan tugasnya sebagai pengawasan dalam pelaksanaan proyek pemerintah tersebut, ucapnya
LP: 01LMJ
