
Yogyakarta,lintasjurnaltipiko.com.-“ Program Makan Bergizi Gratis (MBG), yang selama ini dielu-elukan sebagai senjata utama melawan stunting dan gizi buruk, berubah jadi mimpi buruk setelah puluhan siswa di Yogyakarta mengalami keracunan massal. Yang mengejutkan, dua di antaranya adalah cucu dari tokoh besar Indonesia yaitu Mahfud MD! – “Yang tahu siapa yang harus bertanggung jawab.
Tak hanya mengkritik, Mahfud juga memberi solusi hukum yang bisa digunakan masyarakat untuk menuntut keadilan yaitu Pertama, Gugatan Pribadi, Korban langsung menggugat penyelenggara atas kelalaian. Kedua, Class Action, Gugatan bersama oleh korban lain yang mengalami kerugian serupa dan Ketiga, Citizen Lawsuit, Gugatan dari masyarakat umum atas nama kepentingan publik, meski tidak jadi korban langsung. “Jangan tunggu korban bertambah. Ini sudah masuk ranah perbuatan melawan hukum!” katanya tajam.
Dari hasil Investigasi awal menunjukkan bahwa hingga kini, tidak ada peraturan resmi yang mengatur MBG secara nasional. Tidak ada Perpres. Tidak ada PP. Tidak ada standar nasional. Artinya yakni tidak ada pengawasan kualitas makanan, tidak ada standar kebersihan dapur, serta tidak ada jaminan keamanan bagi anak-anak. Sebuah program besar yang dijalankan tanpa fondasi hukum jelas.
Kasus ini memicu reaksi keras di media sosial. Tagar #MBGBeracun sempat trending, dan warganet menuntut evaluasi besar-besaran terhadap program ini. Program MBG adalah harapan. Tapi tanpa persiapan, tanpa aturan, dan tanpa pengawasan ketat, program ini bisa jadi bom waktu. “Ini bukan soal cucu saya. Ini soal masa depan anak-anak Indonesia,” pungkas Mahfud MD.
Laporan. Sarisetiwati.S.E.
Editor . Admin LJT.












