Gowa. Lintas Jurnal Tipikor
Pasca gempa tahun 2019 yang di Kab. Gowa, tepatnya di Kec. Bungaya. Banyak merusak infrastruktur seperti jalan dan bangunan serta tidak sedikit merenggut korban jiwa pada saat itu.
Hingga saat ini, jalan Poros Kec. Bungaya belum juga terlihat baik dan mendapatkan pemeliharaan dari pemerintah. Sehingga membuat jalan yang dilalui semakin rusak parah dan berlobang sangat dalam.
Selain itu, kerugian yang dialami pengguna jalan atas kerusakan kendaraan saat meminta jalan tersebut tidak sedikit. Kemungkinan besar kerusakan patah As roda ban yang mengakibatkan harus menginap hingga dua sampai empat malam di. jalan tersebut.
Meskipun telah mendapatkan kucuran anggaran tiga kali, senila 11 miliar saat pasca bencana, 13 miliar 1,5 tahun setelah bencana dan 12 miliar tahun 2023 yang lalu. Namun anggaran sebesar itu, tidak juga terlihat adanya perbaikan jalan yang signifikan. Malahan jalan yang rusak parah semakin rusak dan sangat merugikan masyarakat dataran tinggi kab. Gowa
Salah seorang sopir angkutan sayur Asrullah yang ditemui media ini mengatakan. ” Jika ada mobil yang rusak di jalan, sangat sulit untuk mereka akan lewat. Karena badan mobil yang rusak, biasanya tepat di tangan jalan. Sehingga para sopir melakukan gotong royong memperlebar jalan tersebut, ucapnya

Ditempat yang sama, salah seorang tokoh masyarakat H. Salihi. Yang kerjanya tiap hari melintas dijalan Poros rappoala ke Makassar mengatakan. Jika semenjak terjadinya bencana alam 2019 yang lalu hingga saat ini. Jalan ini tidak pernah tersentuh dengan anggaran pemeliharaan, ungkap H. Salihi
Sementara kami yang punya kendaraan yang lewat diatas jalan ini. Ditekankan untuk membayar berbagai jenis pajak. Namun sangat tidak berimbang antara pajak yang kami bayarkan dengan apa yang kami rasakan, katanya
Salah seorang sopir yang tidak mau di sebutkan namanya mengatakan. Pekerjaan yang dikerjakan baru baru ini sudah rusak dan dianggap masyarakat tidak berkualitas.
Menurut dia, itu karena sebelum proyek tersebut dilaksanakan. Anggaran diduga telah dibagi keuntungan oleh instansi 10 persen dan yang lainnya sekian persen, ucapnya
Dikonfirmasi ke Dinas PU Provinsi terkait, Kabid Perencanaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan Irawan bertanya “Ruas menuju sapaya pak?” tanya Irawan

Irawan menambahkan, tahun 2019, 2020, 2021, ada penanganan pasca bencana disana. Penimbunan juga beberapa kali dilakukan, 2023 mulai direkonstruksi.
Hanya saja karena keterbatasan anggaran jadi dikerja bertahap, termasuk rencana penanganan tahun ini tidak bisa kami lanjutkan sesuai rencana.
Mohon doa dan dukungan supaya tahun depan anggaran untuk jalan bisa jadi prioritas lagi, dan insyaAllah kami perjuangkan ruas itu supaya bisa dikerjakan cepat.
Ditanyakan pemerataan pembangunan, dimana setiap tahunnya daerah yang masih layak pakai jalannya dilapisi pengaspalannya.
Irawan mengatakan, “Iye, insyaAllah ditangani, kami sampaikan ke pimpinan, pj sekda, pj gub, dan DPRD.. mudah2an bisa diprioritaskan selaku penentu kebijakan anggaran, ucapnya melalui chatting WA.
Red/Team Investigasi












